keluarga metropolis

jumat malam, sekitar jam 11an, saya dan seorang teman duduk di lobi menunggu giliran dapat ruangan utk berkaraoke. di antara sliweran orang yg keluar-masuk & bbrp kelompok kecil orang yg menunggu di lobi, datanglah kelompok lain yg sepertinya mrk adalah satu keluarga. tadinya saya nggak terlalu perhatikan, tapi kemudian saya melihat ada seorang anak perempuan di antara mrk. umur kira2 8-10 tahun, masih anak SD lah keknya, berjalan di antara orang2 dewasa sambil mainin hp, lalu tanpa menoleh dia pun duduk di sofa sambil terus mainin hp-nya.

saya bisik2 ke teman, “gila ya anak2 sekarang… gini hari masih kelayaban… bukannya besok masih sekolah, ya? eh, orang tuanya denk yg gila… ngajak anaknya ke mal sampe malem gini…”

gak berapa lama muncul anak lelaki yg lebih kecil lagi, dituntun baby sitternya. mungkin baru 2 tahun, baru bisa jalan. saya lgsg ngomong dlm hati, “anjrit! anak balita dibawa ke tempat beginian, malem2 begini??” sambil ngelirik jam berkali2. mata saya nggak salah. jam menunjukkan pukul 11 malam. 11 lewat, malah.

diam2 saya memperhatikan mereka, 1 keluarga itu. sepasang suami istri yg masih muda; good looking & bergaya metropolis, seorang perempuan yg agak tua sedikit; mungkin sang oma, 2 baby sitter, dan 2 anak yg masih kecil2 itu. mrk duduk tepat di depan kami. si anak perempuan masih asik dg hp-nya duduk agak memisahkan diri dari yg lain, sementara si anak lelaki berjalan ke sana ke mari dg langkahnya yg masih tdk stabil, diikuti oleh salah seorang baby sitter yg wajahnya terlihat sudah mengantuk.

baru saja saya mau mematikan rokok yg saya pikir akan mengganggu pernapasan anak itu, ketika si anak berjalan ke arah ibunya dan menggelendot di kaki sang ibu, saya melihat tangan ibu itu memegang rokok. wattef… ternyata si ayah juga merokok, dan dia ikut bermain dg anak itu juga. yes, kedua orang tua muda itu bermain dg anaknya dg rokok di tangan mrk masing2. dan yg bikin takjub lagi, si oma juga merokok. lengkap sudah. saya pun batal mematikan rokok. toh mrk sendiri ttp merokok. *devil’s thought*

saya hanya berbisik ke teman dg nada prihatin, “kasian ya anak sekecil itu sampe tengah malem gini blm tidur, masih diajak kelayaban sama ortunya, ke tempat yg berisik, jadi perokok pasif pula. gedenya jadi apa ya nanti…??”

“ya, jadi seperti orang tuanya…” jawab teman saya tenang.

baiklah…

pics: my sketch